Selasa, 26 Juni 2012

Rumah Tua, Koratun Manya Dan Tambak Tamanggung Tiong


BEBERAPA SITUS SEJARAH DAN KEPURBAKALAAN KABUPATEN MURUNG RAYA

Rumah Tua, Koratun Manya Dan Tambak Tamanggung Tiong

Lokasi
Situs Rumah Tua, Koratun Manya dan Tambak Tamanggung Tiong, satu lokasi berada di Desa Saripoi Kecamatan Tanah Siang Kabupaten Murung Raya.
Menuju lokasi melalui darat berjarak 15 km dari Puruk Cahu dengan waktu tempuh ± ½ jam karena jalan cukup bagus dan beraspal.

Kondisi Bangunan
Rumah Tua ini sangat memprihatinkan karena kurang terawat. Sebagian yang masih bisa ditempati terlihat dinding bambu, keunikan dari bangunan ini pada daun pintunya dibuat dari baner kayu ulin (akar) serta kosen pintu kanan-kiri dengan ukiran berupa mahluk bertampang mengerikan.
Tambak Tamanggung Tiong ditepi Sungai Bumban anak Sungai Barito, bangunan seperti sumur yang mempunyai penutup papan ulin setebal 5 cm.
Diseberang Koratun Manya yang menyeberangi Sungai Bumban dengan melewti jembatan gantung. Manya adalah perempuan terpandang atau terhormat dari Dayk Siang adalah istri Tamanggung Tiong.
Koratun/Makam, bertiang dua berbentuk perahu, penutupnya tidak dipaku supaya bisa setiap saat dibuka. Tinggi dari permukaan tanah 3 cm, sedangkan jarak tiang 5,70 m, panjang 11 m, penuh dengan ukiran motif sulur dan kait,. Didalam terdapat tulang 13 orang, tengkorak yang terbesar adalah milik Manya.

Latar Belakang
Ketiga obyek ini maupun keterkaitan satu sama lain masih diupayakan, baik pendiri Rumah Tua tersebut, Manya serta suaminya Tamanggung Tiong Pulau Gasan dan andil mereka dimasa lalu di wilayah Saripoi ini belum diketahui.


Daftar Pustaka

  • ·         Anjae , Dra. Hj, dkk.2008.Benda Cagar Budaya dan Situs Daerah Kalimantan Tengah, Diskripsi.Palangka Raya: CV. Merah Delima

Batu Bergambar Antek Ngabe Lada


BEBERAPA SITUS SEJARAH DAN KEPURBAKALAAN KABUPATEN MURUNG RAYA

Batu Bergambar Antek Ngabe Lada

Lokasi
Desa Saripoi Ibukota Kecamatan Tanah Siang Kabupaten Murung Raya, untuk menuju obyek ini dimulai dari Puruk Cahu ke Saripoi sejauh 15 km dengan melewati jalan darat.

Kondisi Obyek
Bagian atas batu terpahat merata selebar 20 cm, bagaian depannya ada relief dan gambar berbentuk persegi dengan ukuran tinggi 80 cm, panjang 150 cm dan tebal 50 cm. Pada permukaan batu bagian atas terpahat 4 baris relief huruf Arab, dan hanya sebagian saja yang jelas.
Diakhir keempat baris tercantum angka 1826, sedangkan pahatan dari kiri ke kana nada pohon beringin diliti seekor ular serta didahannya bertengger seekor burung. Dibawah pohon seekor orang utan, kuda dan rusa, sebuah Banama (perahu) berbentu naga, di dalam ada rumah yang bagian atas dihiasi kepala burung tingang dengan memuat harta kekayaan berupa guci, didepan perahu terdapat gambar lelaki Dayak, seekor babi, seekor anjing dan guci.
Dipermukaan batu terpahat seorang pria gagah berdiri diatas peti diantara kembang.
Dibelakang terlihat payung berumbai berhiaskan bunga-bunga, bulan sabit, wanita tanpa busana, seorang prajurit berpedang dan sepatu lars menyulut meriam beroda, diatas meriam terpahat seorang serdadu Belanda sambil menghisap cerutu.

Latar Belakang
Untuk wilayah Kalimantan Tengah inilah yang pertama kali ditemukan pahatan pada batu ini bernilai seni, mungkin menceritakan kejadian-kejadian berdasarkan pengalaman yang dialaminya pada saat itu.

Lain-lain
·         Tahun anggaran 1994/1995 dari dana APBD Penataan Lingkungan


Daftar Pustaka

  • ·         Anjae , Dra. Hj, dkk.2008.Benda Cagar Budaya dan Situs Daerah Kalimantan Tengah, Diskripsi.Palangka Raya: CV. Merah Delima