Peninggalan Sejarah Kalimantan Tengah
Selasa, 21 Mei 2013
Selasa, 26 Juni 2012
Rumah Tua, Koratun Manya Dan Tambak Tamanggung Tiong
BEBERAPA
SITUS SEJARAH DAN KEPURBAKALAAN KABUPATEN MURUNG RAYA
Rumah
Tua, Koratun Manya Dan Tambak Tamanggung Tiong
Lokasi
Situs Rumah Tua,
Koratun Manya dan Tambak Tamanggung Tiong, satu lokasi berada di Desa Saripoi
Kecamatan Tanah Siang Kabupaten Murung Raya.
Menuju lokasi melalui
darat berjarak 15 km dari Puruk Cahu dengan waktu tempuh ± ½ jam
karena jalan cukup bagus dan beraspal.
Kondisi
Bangunan
Rumah Tua ini sangat
memprihatinkan karena kurang terawat. Sebagian yang masih bisa ditempati
terlihat dinding bambu, keunikan dari bangunan ini pada daun pintunya dibuat
dari baner kayu ulin (akar) serta kosen pintu kanan-kiri dengan ukiran berupa
mahluk bertampang mengerikan.
Tambak Tamanggung Tiong
ditepi Sungai Bumban anak Sungai Barito, bangunan seperti sumur yang mempunyai
penutup papan ulin setebal 5 cm.
Diseberang Koratun
Manya yang menyeberangi Sungai Bumban dengan melewti jembatan gantung. Manya
adalah perempuan terpandang atau terhormat dari Dayk Siang adalah istri
Tamanggung Tiong.
Koratun/Makam, bertiang
dua berbentuk perahu, penutupnya tidak dipaku supaya bisa setiap saat dibuka.
Tinggi dari permukaan tanah 3 cm, sedangkan jarak tiang 5,70 m, panjang 11 m,
penuh dengan ukiran motif sulur dan kait,. Didalam terdapat tulang 13 orang,
tengkorak yang terbesar adalah milik Manya.
Latar
Belakang
Ketiga obyek ini maupun
keterkaitan satu sama lain masih diupayakan, baik pendiri Rumah Tua tersebut,
Manya serta suaminya Tamanggung Tiong Pulau Gasan dan andil mereka dimasa lalu
di wilayah Saripoi ini belum diketahui.
Daftar
Pustaka
- · Anjae , Dra. Hj, dkk.2008.Benda Cagar Budaya dan Situs Daerah Kalimantan Tengah, Diskripsi.Palangka Raya: CV. Merah Delima
Batu Bergambar Antek Ngabe Lada
BEBERAPA
SITUS SEJARAH DAN KEPURBAKALAAN KABUPATEN MURUNG RAYA
Batu
Bergambar Antek Ngabe Lada
Lokasi
Desa Saripoi Ibukota
Kecamatan Tanah Siang Kabupaten Murung Raya, untuk menuju obyek ini dimulai
dari Puruk Cahu ke Saripoi sejauh 15 km dengan melewati jalan darat.
Kondisi
Obyek
Bagian atas batu
terpahat merata selebar 20 cm, bagaian depannya ada relief dan gambar berbentuk
persegi dengan ukuran tinggi 80 cm, panjang 150 cm dan tebal 50 cm. Pada
permukaan batu bagian atas terpahat 4 baris relief huruf Arab, dan hanya
sebagian saja yang jelas.
Diakhir keempat baris
tercantum angka 1826, sedangkan pahatan dari kiri ke kana nada pohon beringin
diliti seekor ular serta didahannya bertengger seekor burung. Dibawah pohon
seekor orang utan, kuda dan rusa, sebuah Banama (perahu) berbentu naga, di
dalam ada rumah yang bagian atas dihiasi kepala burung tingang dengan memuat
harta kekayaan berupa guci, didepan perahu terdapat gambar lelaki Dayak, seekor
babi, seekor anjing dan guci.
Dipermukaan batu
terpahat seorang pria gagah berdiri diatas peti diantara kembang.
Dibelakang terlihat
payung berumbai berhiaskan bunga-bunga, bulan sabit, wanita tanpa busana,
seorang prajurit berpedang dan sepatu lars menyulut meriam beroda, diatas
meriam terpahat seorang serdadu Belanda sambil menghisap cerutu.
Latar
Belakang
Untuk wilayah
Kalimantan Tengah inilah yang pertama kali ditemukan pahatan pada batu ini
bernilai seni, mungkin menceritakan kejadian-kejadian berdasarkan pengalaman
yang dialaminya pada saat itu.
Lain-lain
·
Tahun anggaran 1994/1995 dari dana APBD
Penataan Lingkungan
Daftar
Pustaka
- · Anjae , Dra. Hj, dkk.2008.Benda Cagar Budaya dan Situs Daerah Kalimantan Tengah, Diskripsi.Palangka Raya: CV. Merah Delima
Langganan:
Postingan (Atom)