Senin, 04 Juni 2012

Masjid Kiai Gede


BEBERAPA SITUS SEJARAH DAN KEPURBAKALAAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
 

Masjid Kiai Gede

Lokasi
Masjid satu wilayah dengan Astana Alnursari tempatnya seberang jalan atau dipinggir sungai Lamandau.

Kondisi Bangunan
Struktur bentuk dan konstruksi merupakan prototype Masjid Demak yakni atap tumpang tiga.
Bangunan berukuran 15 × 15 × 1 m bujur sangkar, bahan-bahanya dari kayu ulin.
Dibelakang Masjid terletak bangunan dengan ukuran 15 × 15 m, dan berfungsi juga jalan masuk ke dalam dan tempat bedug.
Banguan berkolong setinggi ± 1 m mempunyai 4 buah tiang saka (tiang induk), tiang penjahit (tiang penyangga) 48 buah.
Seperti tiang, rangka badan sampai rangka atas dan liplank diukir motif floraistis.

Latar Belakang Sejarah
Masjid didirikan dalam pemerintahan Sultan Kotawaringin I, Pangeran Antakesuma tahun 1620 berupa Masjid kecil.
Pemerintahan Sultan ke VII, Pangeran Ratu Bagawan bangunan ini diperbesar tahun 1730.

Kegiatan Pemugaran
  • ·         Tahun 1980/1981 Tahap I, turap (APBN)
  •        Tahun 1981/1982 Tahap II, turap (APBN
  •         Tahun 1982/1983 Tahap III, fisik (APBN)
  •         Tahun 1983/1984 Tahap IV, fisik/penataan (APBN) 
  •         Tahun 1984/1985 Tahap V, fisik (APBN)
  •         Tahun 1985/1986 Tahap VI, turap (APBN)



Gambar 1 : Masjid Kiai Gede dengan Menara (Bangunan Baru)



Gambar 2 : Terlihat Atap Tumpang, balai berfungsi sebagai tempat tangga jalan ke dalam

 
Daftar Pustaka

  • ·         Anjae , Dra. Hj, dkk.2008.Benda Cagar Budaya dan Situs Daerah Kalimantan Tengah, Diskripsi.Palangka Raya: CV. Merah Delima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar